search/cari

Custom Search

nuffnang

Ahad, 30 November 2008

Nasruddin mencari kunci

Dari kisah Mulla Nashrudiin ini banyak manfaat yang bisa diambil, silahkan mencermatinya dan memilih pengertiannya sesuai dengan keadaan kehidupan sahabat-sahabat pembaca sendiri agar kisah ini menjadi bermanfaat bagi kehidupan sahabat pembaca. Biarkan saja orang lain menafsirkannya sesuai dengan keadaan mereka masing-masing…

Suatu malam seseorang mendapati Nasruddin Hoja tengah sibuk mencari-cari sesuatu di halaman rumahnya, di bawah sebuah tiang lampu.

Kawan ini bertanya, "Sedang mengapa engkau, Nasruddin."
Nasruddin menjawab, "Aku sedang mencari kunciku yang hilang."

Kawan itu pun segera ikut sibuk mencari kunci, membantu Nasruddin…… namun … kunci tersebut tidak kunjung ditemukan.

Kawan itu bertanya lagi, "Memangnya kunci itu tadi hilang dimana?"
Sambil terus mencari, Nasruddin menjawab, "Di sana, di dalam gudang di bawah tanah," katanya sambil menunjuk ke arah rumahnya.

Merasa kesal, sang kawan yang merasa sudah berbaik hati itu bertanya, "Jika hilangnya di dalam gudang rumahmu, lalu mengapa kita mencarinya di sini?"

Nasruddin menjawab, "Di dalam gudang sana gelap; bukankah kita hanya bisa mencari di tempat yang terang ?"

Demikianlah Nasruddin dan kawannya mencontohkan laku manusia yang "mencari sesuatu" di "suatu tempat", yang dianggap oleh pikirannya (sendiri) bahwa ia bisa menemukannya di tempat itu, hanya karena "prasyarat untuk mencari" dianggap sudah terpenuhi.

Padahal yang dicarinya belum tentu ada di tempat itu atau bahkan bisa dipastikan tidak berada di tempat itu.. seperti kawannya Nasruddin yang percaya saja untuk mencari kunci di tempat dimana Nasruddin mencarinya. Sedangkan BAGI PEMBACA, sangat jelas bahwasanya "kunci yang dicari itu TIDAK BERADA DISITU

Tiada ulasan: