search/cari

Custom Search

nuffnang

Ahad, 30 November 2008

demi masa

Suatu hari di hari khamis siang, Mullah Nasruddin sedang menunggangi keledainya dengan baju yang bersih dan putih lengkap beserta dengan serbannya. Didekat pasar sang Mullah bertemu dengan seorang kenalannya. Lalu si kenalan bertanya padanya, " Mullah, hendak kemana Anda, hendak pergi ke pesta kah? "
Maka sang Mullah menjawab," Aku tak hendak pergi ke pesta, kawanku. Aku hendak menuaikan sholat Jumaat di mesjid Agung depan alun-alun."
Tentu saja sang kenalan terkejut," Hai Mullah! Bukankah hari ini adalah hari khamis, mengapa Anda akan pergi sholat Jum'at di hari khamis?"
Maka sang Mullah tersenyum seraya menjawab," Ah kawan, kau tak tahu betapa lambatnya jalan keldaiku ini. Aku bersyukur seandainya besok ia bisa sampai ke masjid Agung tepat pada saat solat Jumaat!"
Benar-benar luar biasa sang Mullah ini, beliau ternyata sengaja berangkat solat Jumaat di hari khamis, karena beliau tahu betapa lambatnya perjalanan yang ditempuhnya akibat lambatnya jalan sang keledai. Beliau sengaja mempersiapkan waktu yang mungkin lebih lama daripada orang lain, karena beliau tahu seperti apa qualitinya keledai tunggangannya. Mungkin saya harus merenung lebih banyak dibalik kisah yang solah ini. Terkadang kita sama sekali meremehkan betapa pentingnya waktu dalam mengerjakan sesuatu, sedangkan saya hanya bersantai-santai meskipun saya tahu betapa terbatasnya kemampuan saya ini (saya ibaratkan kemampuan adalah sebagai keldai). Dan dengan hikmah kisah itu pula sebagai manusia beragama, sayapun sering terlena akan dunia sehingga saya tak tahu apakah waktu saya cukup dengan amal ibadah ( amal ibadah saya umpamakan sebagai keledai juga) yang masih campur aduk ini untuk kembali kedrat Allah SWT.

Tiada ulasan: