search/cari

Custom Search

nuffnang

Khamis, 11 Disember 2008

Nasrudin Pemungut Pajak

Pada masa Timur Lenk, infrastruktur rusak, sehingga hasil pertanian dan
pekerjaan lain sangat menurun. Pajak yang diberikan daerah-daerah tidak
memuaskan bagi Timur Lenk. Maka para pejabat pemungut pajak
dikumpulkan. Mereka datang dengan membawa buku-buku laporan. Namun
Timur Lenk yang marah merobek-robek buku-buku itu satu per satu, dan
menyuruh para pejabat yang malang itu memakannya. Kemudian mereka
dipecat dan diusir keluar.
Timur Lenk memerintahkan Nasrudin yang telah dipercayanya untuk
menggantikan para pemungut pajak untuk menghitungkan pajak yang lebih
besar. Nasrudin mencoba mengelak, tetapi akhirnya terpaksa ia
menggantikan tugas para pemungut pajak. Namun, pajak yang diambil
tetap kecil dan tidak memuaskan Timur Lenk. Maka Nasrudin pun dipanggil.
Nasrudin datang menghadap Timur Lenk. Ia membawa roti hangat.
"Kau hendak menyuapku dengan roti celaka itu, Nasrudin ?" bentak Timur
Lenk. "Laporan keuangan saya catat pada roti ini, Paduka," jawab Nasrudin
dengan gaya pejabat.
"Kau berpura-pura gila lagi, Nasrudin ?" Timur Lenk lebih marah lagi.
Nasrudin menjawab takzim, "Paduka, usiaku sudah cukup lanjut. Aku tidak
akan kuat makan kertas-kertas laporan itu. Jadi semuanya aku pindahkan
pada roti hangat ini."

Tiada ulasan: